Senin, 28 November 2011

Renungan Mata Hati

        Selama kita belum mampu lepas dari ciptaan dan memalingkan hati dari ciptaan-Nya serta dari segala kesibukan hidupkita, selama itu pula tabir penutup diri kita tidak akan tersibakkan. Bila Nafsu kita tidak pupus dan selama kita belum lepas dari keadaan "keterasaan dunia" selama itu pula tabir penutup tidak akan tersibakkan.
        Tabir penutup dirimu akan tersibakkan jika kita mampu melepaskan diri dari ciptaan-ciptaan dan duniawi. kemudian kita lepas dari kemaujudan dunia, lalu yang maujud dalam diri kita hanyalah kehendak Allah saja. Dengan diri kita terisi oleh nur-Allah, maka tiada tempat dalam hati kita untuk segala sesuatu yang lain, kecuali bagi Allah saja. Apabila tabir penutup diri kita telah tersibakkan niscaya kita akan diberi senjata berupa Tauhid, Keagungan, dan Kekuatan.
         Jika demikian maka, segala yang kita lihat dalam pandangan kita yaitu penglihatan dengan mata hati, hanya kepatuhan dan menerima secara ikhlas akan takdir-Nya. Bila demikian, pintu hati kita akan mampu memisahkan dunia dan akhirat, sehingga kerinduan kita lebih condong pada kehidupan akhirat.
         Apabila pandangan mata bathin kita hanya tertuju kepada akhirat dan Allah semata, begitu juga kerinduan kita, maka kita akan diselimuti kemuliaan. Kebenaran  akan menjaga hati kita dan parit-parit keluhuran dan keagungan akan mengelilingi kita. Dengan begitu, orang tidak akan mampu mendekati kita dengan kekejian, dengan dambaan-dambaan palsu dan dengan kesesatan-kesesatan.